Selasa, 19 Maret 2019

Hubungan ini hanya bertahan 1 tahun 2 bulan

Selamat malam kawan ..

Mungkin tidak ada yg percaya bahwa saya menjalin hubungan dengan seseorang bermula dari sebuah sosial media ..
Pertama kali kenalan dengannya pada bulan november 2017 .. dia memfollow id IG-ku yang dia dapat dari temanku dikantor (IG ku memang selalu aku kunci.. jd tidak sembaranh orang bisa masuk dan melihat isinya .. walaupun aku bukan seorang artis tapi aku tidak suka privisi sosial mediaku diumbar)
Tak seenaknya aku mengapprove permintaan dia sebagai follower ku .. aku menyelidiki dulu dr mana dia dapat Idku dan aku konfirmasi kebenarannya kepada temenku .. setelah Dia memperkenalkan namanya dan asalnya .. dia juga menjelaskan dari mana dia dapat id IGku .. akupun mengizinkannya untuk berkenalan denganku .. awalnya aku tidak terlalu menggubris dia .. krn aku masih berpikir .. ahh males ah temenan dan kenal org lewat media sosial .. suka2 banyak tipu2 gak jelasnya .. tapi lambat laun dengan seringnya komunikasi ..dan saling bertukar cerit dan pengalaman kehidupan.. pertemananku berubah kearah teman yang romantis sampai akhirnya dia menanyakan apakah aku mau jd pacarnya ..aku dan akupun menjawab iya ... disitu rasanya seneng seneng banget .. walaupun keromantisan kita berdua cuma bertahan beberapa bulan dan lebih banyak saling ngeledek tapi saling komunikasi dengan baik .. sering bertengkar tapi akhirnya baekan lagi .. puncak pertama bertengkar saat dia pulang ke kampung halamannya .. dimana dia jarang menghubungi dan memberi kabar .. saat itu aku marah dan menawarkan dia apakah ingin menyudahi semuanya .. tapi dia bilang "apa kamu ingin membuang saya dan dia bilang .. saya bertemu ibu saya tidak tiap bulan dan tidak tiap tahun..maaf kalo saya lebih banyak mengabaikanmu" disitu saya mencoba untuk mengerti dan memahami bagaimana perasaan dia sebagai anak rantau yg sangat jauh .. tapi dengan syarat dia harus memberitahu ibunya tentang saya .. dan dia bilang "iya" selesai dia pulang kampung dan kembali sebagai anak rantau dia menceritakan kalo dia sudah cerita ttg saya ke ibunya .. lalu saya tanya "kamu sebut nama saya gak.. kasih lihat foto saya gak? " dia menjawab "saya belum.berani sejauh itu" disitu rasanya sangat kecewa .. tapi saya berpikir .. mungkin dia belum siap memperkenalkan saya dengan keluarga besarnya .. saya masih mencoba menunggu dan tetap berkomunikasi dengan baik.. sampai akhirnya puncak berantem kedua terjadi saat dia bilang kalo saya bukan wanita yg baik, bukan calon ibu dan isteri yg baik  karena saya tidak memiliki pengetahuan agama yang saya anut .. disitu saya tersinggung dan saya memutuskan mendiami dia .. sampai akhirnya dia tidak menghubungi saya sampai 6 hari  sampai akhirnya saya yg memulai komunikasi lagi dengannya dan saya bilang saya tersinggung dengan perkataannya .. setelah 2 hari berbaikan kita pun berantem lagi karena dia bilang kalo semua chat kita berdua sudah terhapus .. dengan alasan karena ganti hp .. jujur saya tersinggung dan sangat marah ... sampai akhirnya saya bilang saya tidak akan berbicara denganmu lagi .. dan disambut dengan jawaban "ok" dari dia ... jujur saya rindu dia selama 7 hari kita tidak berkomunikasi .. saya pikir dia akan menyadari kesalahannya dan sadar kenapa saya seperti itu .. tapi selama 7 hari tidak ada kabar darinya .. sampai akhirnya saya mencoba menghubungi dia .  Tapi tidak di sambut dengan baik .. saya bilang "apakah kamu tidak mau berbicara dengan saya?" Dan dia menjawab "bukannya kamu yg telah memilih untuk tidak bicara.. maka kita tidak usah bicara" disitu saya sedih.. saya berusaha untuk tegar.. dan saya bilanh minta maaf ..terimakasih untuk waktumu selama 1 tahun 2 bulan ... terimakasih sudah mengisi hari2 saya, doa terbaik untukmu WR
Seperti itulah kisahnya, kisah saya yang mencoba untuk membuka hati kepada siapapun , yg mencoba tidak melihat seseorang dari fisik dan pekerjaannya ... semua salah saya karena saya berharap hubungan ini akan berakhir bahagia pada sebuah pernikahan, salah saya karena berharap dia akan menjadi imam saya, salah saya karena berpikir, berharap dan yakin dia jodoh yg diamanatkan ALLAH untuk mendidik saya menjadi pribadi yg baik, pelajaran indah yg akan saya ingat selamanya .. pelajaran indah bahwa pacaran walaupun itu LDR tidak akan pernah di ridoi oleh-Nya  ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar