Senin, 19 November 2012

JODOH HAL YANG SELALU AKU BENCI UNTUK DIPERDEBATKAN

teman-teman yang seumuran denganku (baca berumur 25 lebih keatas) pasti sangat mendamba-dambakan hadirnya seorang jodoh, terkadang sebagian dari mereka berusaha menari jodoh dengan caranya masing-masing, seperti mendekati seorang pria, seperti minta di jodohin dengan rekan2nya, terkadang aku bingung apakah saha seperti itu yang dianjurkan dalam islam, apakah usaha seperti itu akan mendatangkan jodoh yang tepat kepada kita.
mungkin aku adalah salah satu orang yang tidak sependapat dengan usaha seperti itu, tidak sepakat dengan kata "jodoh itu harus dicari"..dan hal ini selalu menjadi perdebatan antara aku dengan teman2ku sesama pencari pasangan tulang rusuk (baca jodoh) atau salah satu orang kantorku yang sudah menikah, seperti yang di ucapkan salah satu teman kantorku
TZ : "jodoh itu harus dicari, elu itu harus usaha cari pacar, kalo lu gak usaha gimana lu bisa dapet pacar, gimana lu bisa nikah"
namun aku dengan santai menjawab "jodoh di tangan ALLAH, dan rahasia ALLAH yang aku tidak tau kapan akan datangnya"
TZ : "mana bisa elu pikir ALLAH bakal nurunin jooh ke elu cuma dengan diam dan berdoa aja...gak mungkin, jodoh itu seperti rezeki dimana kita harus mencarinya, emang lu bisa dapet duit kalo lu gak kerja, ya sama saja dengan jodoh kalo lu gak usaha gimana bisa di turunin tuh jodoh sama ALLAH"
lalu aku tersenyum, dan menangggapinya dengan santai "kita berbeda prinsip, biarlah lu dengan prinsip elu dan gw dengan prinsip gw, jadi gak usah diperdebatkan dan gak usah pake emosi menerangkan semua prinsiplu ke gw"
jujur aku sering berdebat perihal "jodoh" dengan dengan teman-temanku yang sekarang sedang galau gundah gulana menanti jodoh mereka, sekali lagi bagiku jodoh adalah rahasia ALLAH yang datangnya selalu tidak terduga, jodoh bukan seperti rezeki yang harus di jemput namun memang harus diusahakan tapi bukan usaha seperti yang kebanyakan orang sarankan kepadaku. bagiku jodoh seperti kematian, karena keduanya merupakan takdir yang tidak bisa dirubah, takdir yang sedari kita berada dikandungan ibu kita berumur 4 bulan sudah di tentukan dan sudah digariskan oleh ALLAH kapan waktunya akan datang. berbeda dengan rezeki yang memang harus kita cari harus kita jemput, karena rezeki adalah takdir yang bisa di rubah, ya maksud takdir yang bisa dirubah disini adalah, semakin kita giat berusaha dan bekerja maka rezeki itu akan semakin banyak kita dapatkan, sekali lagi berbeda dengan Jodoh dan Kematian, tarulah contoh penalaran seperti ini, apakah jika kita berusaha mencari pacar lalu kita berpacaran dengan seseorang maka orang tersebut akan menjadi jodoh kita??, lalu jika kita sudah pacaran bertahun-tahun degan seseorang apakah itu akan menjamin kita berjodoh dengan orang tersebut?? tentu kita tidak akan tahu jawabannya karena sekali lagi Jodoh adalah Rahasia ALLAH dan waktunya pun menjadi rahasia-NYA
dengan penalaran seperti itulah mengapa aku berani berkata tak perlu menjemputnya pun maka jika sudah waktunya maka ALLAH akan mempertemukan dan mempersatukan kita dengan jodoh kita dalam ikan pernikahan guna melengkapi sebagian agama kita,
seperti yang saya sebutkan sebelumnya jodoh harus tetap diusahakan tapi bukan dengan hal2 yang sering temanku katakan, bagiku usahaku untuk bertemu dengan jodohku adalah dengan selalu berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik, selalu memohon ampun kepada ALLAH atas semua kesalahan yang telah diperbuat, berdoa dengan tulus dan rendah hati, dengan usaha seperti ini semoga ALLAH lebih meridhoi walaupun sekali lagi ketetapan waktu kapan jodoh itu akan datang mutlak di tangan Sang Pencipta ALLAH SWT.

sedikit berbagi doa meminta jodoh untuk teman2  yang sama2 seperti saya agar dapat segera didatangkan jodoh yang terbaik menurut ALLAH SWT
"Rabbana Hablana Milladunka  Zaujan Thayyiba Wayakuna Shahiban Lii Fiddini Waddunya Wal Akhirah"

IYA BENAR INI SEMUA SALAHKU..

rasanya ingin sekali pergi ke psikolog hanya untuk sekedar bercerita apapun semua yang ada di hati ini..rasanya hati ini begitu tertekan dengan kehidupan "UNNORMAL" yang aku jalani di keluargaku..ya semua berawal dari sebuah kata yang aku ucapkan disaat kelas 6 SD..itulah awal ketidak normalan hidup yang aku jalani dalam keluargaku...seandainya aku tahu apa arti 1 kata yang aku ucapkan kepada kakakku itu mungkin pertengkaran dan demdam yang membara di hati kakaku tidak akan terjadi dan mungkin kehidupan "NORMAL" akan kujalani...tapi ya nasi telah menjadi bubur. dan jikalau pada saat SMP aku tidak mengucapkan kata candaan itu maka mungkin keadaannya tidak akan seburuk yang aku alami saat ini. dan akibat semua perbuatanku itu harus aku tebus dengan mahal, aku harus menjalani hukuman yang ALLAH berikan kepadaku dan kehidupanku yang tidak normal, serta tekanan batin yang aku alami sekarang aku alami karena hukuman dan ketidak normalan tersebut. ya semua salahku dan aku pantas mendapatka semua hukuman dan ketidaknormalan ini, walaupun aku sebenarnya tidak menginnkan hukuman ini, hukuman yang sangat berat yang membuat aku terkadang bingung harus bebuat apalagi agar ALLAH melepaskan semua hukumannya kepadaku dan mengampuni semua dosaku. tapi inilah hidupku, hidup yang harus aku jalani.